(Jam 05.45 WIB: Berangkat dari rumah Melewati Kampung Pulo Babelan)
(Jam : 07.07 WIB: Pertigaan Kosambi Karawang belok kanan/selatan ke arah Bandung Lewat Purwakarta)
(Jam 07.39: Melewati Taman Makam Pahlawan Purwakarta)
(Jam 08.03 WIB: Aspal mulus di daerah Purawkarta ke arah Cikalong Wetan)
(Jam 08.33 WIB: Memasuki daerah perbukitan di daerah Cikalong Wetan)
(Jalan mulus berkelok dan naik turun bisa memacu adrenalin)
(Jam 08.47 WIB: Melewati perkebunan teh di daerah Cikalong Wetan)
(Jam 08.56 WIB:Melewati Jembatan Kereta api, sayang keretanya pas lagi tidak lewat)
(Jam 09.20: Memasuki daerah Padalarang Bandung barat, sebelah kanan menuju arah puncak Cipanas)
(Jam 10.00 WIB: Memasuki Ujung Jalan by pass Bandung)
(Jam 10.43 WIB: Tiba di gedung Balai Diklat Keagamaan Bandung)
Selasa,28 September 2012. Tepat jam
05.30 WIB saya berangkat dari rumah di utara Bekasi menuju Bandung, segala
sesuatunya sudah saya persiapkan: seperti mengganti ban belakang motor dengan
yang baru, servis rutin dan ganti,serta tidak lupa membuka-buka google earth
untuk mencari rute-rute terdekat menuju Bandung. Saya sangat diuntungkan oleh
cerita teman-teman yang baru saja pulang kampung ke Garut menggunakan motor.
Dari cerita-cerita mereka saya memiliki gambaran bahwa ke Bandung itu lebih
dekat dibanding ke Garut atau Ciamis atau ke Cirebon barangkali.
Dilepas dengan peluk
cium anak-istri saya berangkat melewati jalan Babelan-Tambelang-Cikarang
Barat-Tembus di jalan utama, terus saja melewati Kabupaten Karawang, saya
mencatat pemda Karawang betapa serius membangun sekolah-sekolah bagus yang
letaknya di pinggir kiri kanan jalan.
Tepat 1 jam setengah jam
saya tiba di pertigaan Kosambi, ada petunjuk arah yang menunjukkan jalan
alternatif menuju Bandung lewat Purwakarta, jalannya dengan aspasl beton, meski
sedikit bergetar tapi relatif mulus, sebelumnya saat saya lihat peta google
earth jalan menuju Purwakarta banyak pertigaannya membuat sedikit bingung,
namun di lapangan ternyata lebih mudah, sebab jalan yang saya lewati menuju
Purwakarta sangat besar saya tidak pernah berfikir belok kiri atau kanan,
pokoknya lurus terus dan berfikir bahwa Bandung itu pasti ke arah Selatan.
30 menit kemudian saya
tiba di jalan taman makam pahlawan Purwakarta. Perjalanan diteruskan ke arah
selatan dan postur badan jalan yang sangat mulus, dengan kontur tanah yang naik
turun dan berkelok menambah keasyikan berkendara, apalagi makin ke depan udara
semakin sejuk karena sudah memasuki daerah pegunungan (tepatnya perbukitan).
Saya inget pesan teman, sebelum memasuki perkebun teh atau kebun karet,
usahakan menambah bahan bakar di pom bensin, itu saya lakukan pada jam 08.24
dengan menambah bensin Rp 10.000 an.
Perjalanan tambah
mengasyikan melewati perkebunan teh di kiri kanan ditambah terpaan angin sejuk,
saking asyiknya sampai saya lupa istrirahat untuk sarapan (tadi di rumah gak
sempet sarapan). Dengan kontur jalan
berkelok-kelok dan mulus, saya menikmati tantangannya berkendara, saya pacu
kendaraan di kecepatan 50-80 km/jam. Saya mendapati rel kereta yang melintasi
perbukitan, hanya sayang sekali saya tidak bisa menunggu mengambil gambar saat
kereta lewat.
Jam 09.20 Tiba di
Padalarang, itu artinya sudah memasuki daerah Bandung, saya sudah lega,
sekararang saatnya mencari makan siang (pagi), rumah makan padang Onanda
menjadi pilihan saya. Satu paket makanan dengan laut ikan kakap saya tebus dengan
25 ribu sudah membuat saya kenyang, sambil makan saya coba lihat-lihat peta
yang saya bawa dari rumah, posisi saya sekarang ternyata sudah mendekati pusat
kota,tepatnya Jl. Amir Mahmud berarti beberapa menit lagi bakalan sampai ke
jalan by pass, jalan di mana letak Balai Diklat Keagamaan Bandung tempat saya
mengikuti pendidikan selama 10 hari kedepan.
Jam (10.00) saya sampai
di ujung jalan by pass Bandung, justru di sinilah kendaraan saya sering
berhenti karena lampu merah perempatannya lumayan banyak. Kurang lebih 43 menit
saya tempuh dari ujung by pass sampai ke lokasi diklat.Akhirnya pada jam 10.43
saya tiba di lokasi dan langsung mendaftar menjadi peserta pelatihan guru MTs
tingkat propinsi Jawa Barat.