Selasa, 24 Agustus 2010

Ada pencerahan di kelas






Untuk kesekian kalinya, metode diskusi aku terapkan di kelas. Sebelumnya aku kondisikan mereka dengan membekali mereka pengetahuan tentang diskusi, etika berdebat dan mencari bahan untuk tema diskusi. Sepanjang pengamatanku mereka melakukannya dengan enjoy, dimulai ketika dibentuk kelompok, mencari tema, dan membuat ringkasan diskusi di atas sebuah karton.
Sejak awal tahun ajaran, aku berkomitmen kepada siswa, bahwa siswalah yang harus lebih bicara dan berinteraksi dibanding gurunya. Sebisa mungkin fungsi guru di sini hanya sebagai pendamping dan fasilisator, kalau tidak butuh-butuh banget, gantian murid yang harus banyak berlatih berargumen dan mengutarakan pendapat.
Hari yang ditentukan tiba, setelah semua kelompok selesai mempersiapkan bahan diskusi, secara bergantian tiap kelompok mempresentasikan hasil kajian mereka. Aku pesan kepada moderator tiap kelompok, saat memperkenalkan anggota mereka, saya persilakan moderator memperkenalkan nama-nama anggotanya dengan nama-nama gelar perguruan tinggi, seperti menambahkan gelar S.Pd, SE, Dr, bahkan sampai profesor. Aku yakinkan mereka, bahwa siapa tahu doa mereka kesampaian, ada diantara mereka benar-benar ada yang mendapatkan gelar-gelar seperti itu kelak.

Foto-foto di atas, saat diskusi berlangsung di sebuah kelas yang sangat sederhana, aku hanya menyaksikan dari pinggir kelas, betapa siswa-siswi mengasah keberaian mereka dengan beradu pendapat. Aku motivasi mereka, jangan takut salah, katakan apa saja yang ada dalam pikiranmu, jangan takut ditanggapi salah oleh rekan-rekan mereka.

Aku sering senyum-senyum sendiri menyaksikan mereka yang kadang salah menyebut istilah, nervous dan sebagainya. Tapi dari hati yang paling dalam ternyata mengajar itu menyenangkan di saat bulan puasa seperti ini. Aku harus banyak belajar lagi mencari cara agar proses mengajar mengajar itu menjadi menyenangkan dengan melibatkan murid seoptimal mungkin. Sekarang saatlah murid yang lebih dominan bicara, guru hanya lah jadi wasit pertandingan dengan hanya sesekali bertindak ketika dibutuhkan.