Jumat, 06 Agustus 2010

Jika kamu hanya berbicara siswa hanya melihat gerakan bibir, tapi jika kita mempraktikkan siswa akan mencoba menemukannya sendiri



Dalam memberikan tugas mengarang, terkadang siswa diperintahkan mengarang di dalam kelas. Dari dalam kelas siswa disuruh berfantasi mengarang tentang keindahan alam atau suasana keriuhan sebuah kota.
Saya mencobanya dengan cara berbeda, saya meminta siswa menyediakan uang 500 rupiah, mereka saya minta keluar kelas dan menuju ke pasar. "Cobalah buat cerita dari uang 500 rupiah itu di pasar" kata saya. Mereka berlomba-lomba menuju pasar membawa buku tulisnya.
Setengah jam mereka kembali ke kelas, yang menakjubkan karangan mereka rata-rata dapat setengah halaman buku. Ternyata di pasar memberikan mendapatkan cerita dari uang 500 rupaih itu. Ada yang memberinya kepada pedagang yang kurang laku, memberinya kepada peminta-minta dan mereka menyusun cerita berdasarkan pengalaman yang didapat dari pasar tersebut.
Saya berpikir benar juga kata Maria Montessori, jika guru hanya bisa bicara di depan kelas, murid hanya melihat gerakan bibir guru, tapi ketika sang guru mengajak siswa mempraktikkan sesuatu mereka akan ingat selamanya dan berusaha menemukan sesuatu berdasarkan imajinasi mereka sendiri.