Senin, 30 Mei 2011

Mencari Telur Ayam




Menyiasati waktu menjelang tidur menemani kedua anakku, aku mencari ide permainan. Timbullah ide permainan yang sesungguhnya sering aku mainkan dulu sewaktu kecil. Nama permainannya "Mencari Telur" mungkin yang dimaksud adalah telur bebek, alasannya orang di kampungku dulu banyak orang berternak bebek, termasuk keluargaku. Alat yang digunakan dalam permainan ini adalah selembar selimut dan lampu kamar yang dimatikan.
Aku dan kedua anakku bersembunyi dibawah kuruban selimut, dalam kegelapan anakku yang pertama memberi komando "Cari terlur....cari telur". Larlu kami masing-masing berfantasi mencari telur-telur di tengah kegelapan, ada yang mencari disela-sela betis, di pojok ketiak atau di sela-sela kaki. Lalu si kakak dan adiknya masing-masing mencari telur, mengumpulkan dan menghitungnya. Buat anakku permainan ini sangat menyenangkan, sebab dengan fantasinya mereka mengangaap dirinya seperti peternak telur yang memiliki bebek-bebek nakal, yang seenaknya bertelur di sembarang tempat.
Begitulah moment bermain dengan anakku, demi memuaskan fantasi bermainnya, aku sering berperan seperti anak seusia mereka. Buat anak seusia mereka, mereka butuh hanya satu hal: seorang teman yang enak diajak bermain!
Kata anakku yang pertama aku adalah penemu beberapa mainan baru, seperti mainan glinting-glinting, bi-bop, di luar ada apa?, pohon jatuh dan tentu saja bermain mencari telur. He he he ada-ada saja anakku ini.