Rabu, 18 Agustus 2010

Habis Lebaran



Di bulan puasa orang-orang pada senang menunda-nunda kerjaan, baru tadi pagi adik saya yang katanya mau pindah rumah, ia bilang "Nanti habis lebaran, kak". Seorang teman kerja juga bilang bahwa saudaranya mau pindah sekolah, cuma dia bilang, "Nanti pindahnya habis lebaran". Seorang teman ketika saya tanya sejauh mana program kerja yang telah diamanahkan padanya dengan enteng dia bilang, "Nanti aja pak diselesaiannya habis lebaran".
Pimpinan saya pun ketika didesak untuk membuat buku kredit point siswa, ia mengatakan, "Nanti habis lebaran baru kita pikirkan lagi". Rupanya, kebiasaan menunda-nunda pekerjaan sampai setelah lebaran terjadi dibidang apa saja. Seorang teman bercerita saat menagih utang kepada kerabatnya dijanjiinnya juga habis lebaran.
Pikir saya, jika "Habis lebaran" ini berwujud seorang makhluk, kasihan sekali dia. Semua orang mengakambinghitamkan dia, menumpahkan semua persoalan kehabis lebaran. Sampai ada tetangga yang saudaranya meninggalpun ditahlilin sehabis lebaran. Secara berkelakar saya tanya dia, emang ada hadis yang menerangkan bahwa orang meninggal saat bulan puasa harus ditahlilin setelah lebaran? Kenapa tidak bulan puasa saja, kan sekalian sedekah sama orang yang berpuasa. Waktu tahlilnya saja dimajukan misalnya sebelum magrib sambil menunggu buka puasa. He he he.
Teman saya Rohimun ketika saya tanya, "Mun kok enggak jalan-jalan ngajak pacar di bulan puasa ini?" Dia jawab enteng sekali, "Nanti aja pak, kalo habis lebaran..."